Dari
dulu sampai sekarang masalah yang sering di hadapi para pria dalam hubungan
suami istri adalah EJAKULASI DINI.
ejakulasi
adalah keadaan di mana ditandai dengan keluarnya cairan semen yang mengandung
sperma dari suatu Mr P atau penis. Keadaan ini lazim disertai dengan keadaan
tubuh yang disebut sebagai “orgasme”.Ejakulasi lazim terjadi karena adanya
suatu rangsangan atau stimulasi. Akibat stimulasi tertentu ini, maka penis akan
mengalami ereksi. Ereksi adalah keadaan di mana otot-otot penis keras atau
tegang karena rongga. Aliran darah di dalamnya mengakibatkan Mr P tidak lembek
(keadaan normal tanpa stimulasi).Intinya, ejakulasi terjadi karena adanya
ereksi dan mengeluarkan cairan sperma (lelaki) yang biasanya dialami bersamaan
dengan orgasme. Dalam hubungan intim, ejakulasi terjadi akibat adanya rangsangan
dengan lawan jenis. Namun ejakulasi juga terjadi walaupun tanpa rangsangan
lawan jenis, melainkan dilakukan dengan fantasi tertentu.
Jadi
intinya ejakulasi dini adalah suatu kondisi tentang ketidakmampuan seseorang
saat menahan ejakulasi, bahkan kehilangan kendali untuk mencapai klimaks
bersama dengan pasangannya. Ejakulasi tak lagi bisa dikendalikannya dalam
ukuran waktu tertentu dan terjadi dalam tempo yang relatif cepat. Dan dampaknya
adalah pasangan merasakan ketidaknyamanan tertentu. Itulah ejakulasi dini.
Mengapa
perlu menandai ejakulasi dini dengan waktu? Sebab dari istilah “dini” yang
menempel pada ejakulasi adalah istilah yang menunjuk pada waktu. Ejakulasi dini
sendiri lazimnya diderita oleh kaum pria (wanita juga demikian). Gejala ini ditandai
suatu ketidakmampuan dalam menahan desakan terjadinya ejakulasi ketika
mendapatkan rangsangan seksual. Para ahli mengatakan bahwa rendahnya daya tahan
tubuh ini ada kaitannya dengan lemahnya fungsi saraf parasimpatis di satu sisi,
dan di sisi lain adalah menguatnya fungsi simpatis tubuh.
Sudah
dipahami secara umum bahwa masalah ejakulasi dini merupakan momok
utama pasangan (istri) terhadap suaminya. Artinya bila tidak ditanggapi dengan
serius dan dicarikan jalan keluarnya, hal ini sering memicu masalah lain yang
lebih berat, misalnya keretakan rumah tangga, perselingkuhan maupun perceraian.
Dengan kata lain, tak seorang pria pun menginginkan ejakulasi dini pada
dirinya, sebaliknya tak seorang istri di dunia ini menginginkan suaminya
mengalami masalah ejakulasi dini.
Definisi
yang umum tentang ejakulasi dini adalah bila seorang pria sudah mengalami
ejakulasi dengan keluarnya cairan sperma sebelum waktu dua menit. Zoya Amirin,
seorang psikolog yang terkenal mengatakan bahwa pria yang mengalami ejakulasi
dini itu bila ejakulasi di bawah dua menit, Jadi bila dia ejakulasi di atas 2
menit itu walaupun terhitung sebentar, tapi itu secara secara psikis belum
termasuk ejakulasi dini.
Intinya
ejakulasi dini berarti saat pria tidak dapat mengendalikan keluarnya sperma
sehingga ia gagal membuat pasangannya mencapai puncak kenikmatan intim. Hanya
saja secara medis tidak ada ukuran yang pasti serta kepastian waktu seorang
pria mengalami ejakulasi dini atau tidak.
Ejakulasi
dini sering disingkat pula dengan istilah “ED”. Para ahli menyatakan bahwa
kondisi tersebut termasuk dalam kategori disfungsi seksual. Ejakulasi dini
banyak dialami kaum pria. ED berbeda dengan disfungsi ereksi, namun beberapa
faktor penyebabnya ada kesamaan.
Umumnya
banyak kaum lelaki yang sudah mengalami ejakulasi dini, namun ia sendiri yidak
menyadari bahwa dirinya mengalami ejakulasi dini sebagai bentuk dari gangguan
fungsi seksual yang perlu terapi tertentu untuk mengatasinya. Biasanya semua
itu dimulai dengan respon pasangan, atau juga kesadaran sendiri kok ada yang
berbeda, yakni klimaks dalam hubungan intim jarang dicapai bersama-sama.
Umumnya mereka mengeluh pada dirinya, mengapa proses ejakulasinya sangat cepat
terjadi.
Dari
berbagai sumber bacaan tentang ejakulasi dini, setidaknya faktor-faktor berikut
ini secara ringkas dapat menjadi penyebab atau pemicu ejakulasi dini seseorang.
Di antaranya adalah:
- Berkurangnya kondisi jumlah serotonin dalam otak dan saraf dalam tulang belakang, di mana hal ini ternyata akan memodulasi pergantian fungsi otonom otak dari MODE PARASIMPATIS menuju MODE SIMPATIS. Perlu diketahui bahwa mode simpatis inilah kendali di mana fungsi saraf akan mendorong proses ejakulasi. Maka akibat terjadi kurangnya serotonin secara berlebihan inilah yang memicu perubahan dopamine atau norepinefrin menjadi adrenalin (epinefrin) dalam mode simpatis tubuh. Keadaan ini akan mengakibatkan terjadinya perubahan suasana hati, menimbulkan kecemasan dan stres, bahkan juga masalah hipertensi dan kelelahan.
- Keadaan penipisan otak dan penurunan tingkat asetilkolin sinaptik bagi komunikasi saraf, penginderaan dan fungsi pergantian energi yang diperlukan mode parasimpatis. Hal ini juga didukung adanya penurunan fungsi organ seks ketika ereksi terjadi. Di sisi lain, defisiensi dari asetilkolin ini menjadi penyebab masalah impotensi dan ereksi lemah yang memicu terjadinya ejakulasi dini. Secara medis, hal ini akan menurunkan fungsi hati, fungsi adrenal dan testis yang mengakibatkan tubuh kekurangan Nitric Oxide, DHEA, androstenedion dan testosteron. Seseorang yang kehilangan libido umumnya terjadi karena kurangnya hormon seks yang menyebabkan pria kehilangan libido.
- Masalah rendahnya hormon Dopamin dalam otak juga bisa melemahkan fungsi hipofisis-testis dan fungsi tiroid. Akibatnya seseorang akan mengalami defisiensi testosteron, kehilangan kejantanan, dan kehilangan rasa percaya diri. Ini juga penyebab seseorang mengalami masalah ejakulasi dini.
- Ejakulasi dini juga terjadi karena adanya abrasi pada saluran-saluran ejakulasi prostat dan neuromuskuler. Saat tubuh menerima rangsangan seksual sedikit saja, maka ini bisa menyebabkan terjadinya ejakulasi dini. Bahkan saat stimulasi seksual itu hanya dalam hal penglihatan, pendengaran maupun dengan penetrasi. Hal itu mengakibatkan ukuran prostat akan membesar dan melemahkan kekuatan sperma untuk menyemprot saat terjadi ejakulasi. Kontrol air seni juga akan mengendur.
- Bagi seseorang yang terlalu banyak melakukan masturbasi dan onani poerlu sedikit waspada. Konon aktivitas ini juga menjadi penyebab ejakulasi dini. Penyebabnya karena dengan terlalu banyak onani bisa mengakibatkan prostat akan menghasilkan banyak hormon testosteron. Onani atau masturbasi yang terlalu sering akan mengakibatkan ejakulasi dini teruitama bila hal itu dilakukan dengan teknik tidak benar. Mengapa demikian? Sebab terlalu sering melakukan onani atau masturbasi maka akan menyebabkan tubuh terbiasa berada dalam kondisi simpatis, di mana kondisi itulah yang mendorong suatu ejakulasi terjadi. Jadi akibat terlalu sering ejakulasi mengakibatkan prostat memiliki refleks atas ejakulasi. Inilah yang mendorong ejakulasi dini lebih mudah terjadi.
- Tahukah Anda bahwa untuk memperpanjang ereksi sampai mencapai 2-3 jam, kondisi tubuh memerlukan banyak hormon seperti DHEA, androstenedion, tetsosteron dan estrogen. Nah karena terlalu sering mengeluarkan cairan kelenjar bulborethal yang mengandung prostaglandin E-2 yang merangsang pematangan atau pembukaan katup ejakulasi. Ejakulasi dini potensial terjadi dalam keadaan seperti ini.
- Masalah anatomis lainnya akibat rendahnya produksi prostaglandin E-1 (PGE-1). Ini terjadi karena penipisan zat kimia dan hormon. PGE-1 akan melemaskan jaringan spons penis dan meningkatkan sarap parasimpatis untuk ereksi yang keras. Untuk diketahui bahwa PGE-1 dapat menyebabkan penis ereksi dan bertambah panjang.
Sebenarnya
cara mengatasi ejakulasi dini sangatlah mudah yaitu dengan cara berolah raga
secara rutin paling tidak 30 menit/hari dan jaga pola makan sehat.
Cukup
dengan cara tersebut insya Alloh Ejakulasi Dini dapat teratasi dan hubungan
suami istripun jadi semakin harmonis.
Mungkin
hanya itu yang dapat ane tulis, semoga bermanfaat.